Saat baterai gel habis, konsentrasi asam sulfat berangsur-angsur berkurang dan timbal sulfat terbentuk berdasarkan reaksi antara timbal dioksida pada elektrode positif, timbal spons pada elektrode negatif, dan asam sulfat dalam elektrolit.
Selama pengisian, timbal sulfat di elektroda positif dan negatif diubah menjadi timbal dioksida dan timbal spons, dan dengan pemisahan ion sulfat, konsentrasi asam sulfat akan meningkat.
Selama periode pengisian daya terakhir baterai timbal asam tradisional, air dikonsumsi oleh reaksi evolusi hidrogen. Jadi, diperlukan kompensasi air. Dengan penerapan timbal spons yang lembap, timbal akan segera bereaksi dengan oksigen, yang secara efektif mengendalikan penurunan air.
Sama halnya dengan baterai gel tradisional dari awal pengisian hingga sebelum tahap akhir, tetapi saat pengisian berlebih dan pada periode pengisian terakhir, daya listrik akan mulai menguraikan air, elektroda negatif akan berada dalam kondisi pelepasan karena oksigen dari pelat positif bereaksi dengan timah spons dari pelat negatif dan asam sulfat dari elektrolit. Hal itu menahan evolusi hidrogen pada pelat negatif. Bagian elektroda negatif dalam kondisi pelepasan akan berubah menjadi timah spons saat pengisian.
Jumlah timbal spons yang terbentuk dari pengisian sama dengan jumlah timbal sulfat sebagai hasil penyerapan oksigen dari elektroda positif, yang menjaga keseimbangan elektroda negatif, dan juga memungkinkan untuk menyegelBaterai sel gel 12v 12ahReaksi setelah tahap akhir pengisian dan persamaan kimia seperti di bawah ini: